Angka Panen Sawit Menurun Menjadi Salah Satu Pemicu Harga Minyak Goreng Naik

- 6 November 2021, 21:49 WIB
Angka Panen Sawit Menurun Menjadi Salah Satu Pemicu Harga Minyak Goreng Naik
Angka Panen Sawit Menurun Menjadi Salah Satu Pemicu Harga Minyak Goreng Naik /

Pedoman Tangerang - Selain dihantam pandemi yang selama hampir 2 tahun ini menurunkan ekonomi masyarakat, kini warga harus dihadapkan pada kondisi naiknya harga minyak goreng.

Berdasarkan pantauan Kemendag, harga minyak goreng rata-rata nasional saat ini untuk harga minyak goreng curah adalah Rp16.100,- per liter.

Adapun harga minyak goreng kemasan sederhana dibanderol seharga Rp16.200,- per liter, sedangkan minyak goreng kemasan premium harganya Rp17.800,- per liter.

Kenaikan harga ini bukan sebabkan oleh langkanya pasokan minyak goreng di pasaran. Sebab pasalnya, pasokan minyak goreng di masyarakat saat ini aman. Kebutuhan minyak goreng nasional sebesar 5,06 juta ton per tahun, sedangkan produksinya bisa mencapai 8,02 juta ton.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menegaskan, kenaikan harga minyak goreng lebih dikarenakan harga internasional yang naik cukup tajam.

Sebab, pasokan minyak goreng di masyarakat saat ini aman. Kebutuhan minyak goreng nasional sebesar 5,06 juta ton per tahun, sedangkan produksinya bisa mencapai 8,02 juta ton.

“Meskipun Indonesia adalah produsen Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah terbesar, namun kondisi di lapangan menunjukkan sebagian besar produsen minyak goreng tidak terintegrasi dengan produsen CPO,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat.

Menurutnya, dengan entitas bisnis yang berbeda, tentunya para produsen minyak goreng dalam negeri harus membeli CPO sesuai dengan harga pasar lelang dalam negeri, yaitu harga lelang KPBN Dumai yang juga terkorelasi dengan harga pasar internasional.

“Akibatnya, apabila terjadi kenaikan harga CPO internasional, maka harga CPO di dalam negeri juga turut menyesuaikan harga internasional,” jelas Oke.

Selain karena hal ini, melonjaknya salah satu kebutuhan primer ini juga disebabkan oleh turunnya panen sawit pada semester ke-2/2021.

Halaman:

Editor: Ahmad Rafid Fadli Mukhtar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x