KKB Papua Serang dan Bakar Puskesmas, Aktivis HAM: Saya Mengutuk Penyerangan Nakes

- 21 September 2021, 20:45 WIB
Jasad Gabriela Meilani Nakes yang tewas akibat ulah KKB
Jasad Gabriela Meilani Nakes yang tewas akibat ulah KKB /Kolase by Naskah/Jurnal Palopo

Pedoman Tangerang - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan pembakaran dan penyerangan seperti di puskesmas dan sekolah di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang.

Tak hanya itu, KKB juga melakukan kekerasan terhadap sejumlah tenaga kesehatan. Seorang tenaga kesehatan bernama Gabriela Meilani gugur karena mengalami kekerasan oleh KKB.

Gabriela ditemukan di jurang dalam keadaan yang memprihatinkan. Sedangkan sejumlah nakes yang lain mengalami luka tusuk dan pukulan. Adapun satu nakes belum ditemukan.

Menanggapi hal itu, Komnas HAM Perwakilan Papua Frits Bernard Ramandey mengatakan kekerasan terhadap tenaga kesehatan yang dilakukan oleh KKB di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua melanggar Hak Asasi Manusia.

Baca Juga: Bamsoet Sindir Pegiat HAM yang Bungkam Soal Pembantaian Masyarakat Oleh KKB di Papua

“Kekerasan yang dilakukan KKB terhadap tenaga kesehatan tidak akan mendapatkan tempat atau simpati di mata internasional karena apa yang dilakukan bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia,” ujar Frits.

Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB - Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom agar tak lagi menyerukan peperangan dan pengusiran terhadap warga non Papua.

Sebby kerap menyebar seruan peperangan kepada TNI-Polri dan mengusir orang non Papua untuk keluar dari Papua. Sebby mengatakan apabila mereka tak angkat kaki dari Papua maka mereka juga akan menjadi sasaran.

Selain itu, Aktivis HAM dan pengacara masyarakat Papua, Veronica Koman mengecam penyerangan terhadap tenaga kesehatan oleh kelompok bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. Dalam kejadian tersebut, satu orang nakes meninggal.

Ia berharap, Komnas HAM segera turun ke Kiriwok untuk menginvestigasi motif penyerangan ini. "Terutama untuk menginvestigasi apakah betul terjadi kekerasan seksual ketika penyerangan, karena ini merupakan fakta penting yang harus diungkap," ujarnya.

Halaman:

Editor: Rahman Sugidiyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x