Miris! Kisah Mantan Pengawal Bung Karno Mbah Waris, Begini Nasibnya Sekarang

- 20 Agustus 2021, 21:30 WIB
Mbah Waris, Mantan Pengawal Bung Karno yang Viral Berjualan Koran Kini Menjual Es
Mbah Waris, Mantan Pengawal Bung Karno yang Viral Berjualan Koran Kini Menjual Es /Youtube @Rizkey kentang/

Pedoman Tangerang - Terekam beberapa kisah tentang mantan pengawal Bung Karno yang menjalani masa senja serba kekurangan. Salah satunya Mbah Waris, yang videonya sempat viral sedang berjualan koran di bawah lampu merah di Surabaya. 

Menurut penuturan Mbah Waris, dia bekerja sebagai pengawal Bung Besar di masa ia hidup. “Kita itu pengawalnya Bung Karno dik, jadi dimana Bung Karno, ada kita kawal Bung Karno. Jadi Bung Karno turun di Wonokromo sampai Tugu Pahlawan kita kawal. Sudah blenger berjuang,” kata dia. 

Kini, Mbah Waris yang sudah berusia 88 tahun tersebut masih belum bisa menikmati masa pensiun. Dia masih aktif mencari nafkah dengan berjualan koran di lampu merah Jalan Panjang Jiwo, Surabaya. 

Menurut keterangan penulis (Angelica), Melalui sebuah video yang diunggah akun Cak Budi Official, Waris mengaku berjualan sejak pukul 4.00 pagi hingga siang atau sampai korannya habis. 

Baca Juga: Kisah Pilu Santri Ini Ditinggal Ayahnya Sehari Sebelum Berangkat ke Pesantren

Setiap hari, setidaknya dia membawa 50 koran untuk dijual, lalu berangkat menaiki sepeda dari rumah kosnya yang berukuran tak lebih dari 5x3 meter saja, tak jauh dari tempatnya berjualan. 

Dia pun kemudian akan duduk di bawah tiang lampu lalu lintas, menunggu pembeli datang menghampiri. Kondisinya sudah renta, Mbah Waris tak mampu berjalan untuk menjajakan koran. Dia mengaku berjalan lebih dari 40 meter sudah membuat badannya limbung. 

Ketika terik matahari mulai menyengat, dia mengenakan topi untuk melindungi wajahnya. Tak setiap hari dagangannya habis terjual. Ketika bersisa, koran tersebut tak bisa dikembalikan sehingga dia pun menjualnya ke pengepul dengan harga tak seberapa. 

Pada video yang diunggah tahun 2019 tersebut, Mbah Waris mengaku masih memiliki tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Dia mempunyai istri dan enam orang anak, tiga di antaranya saat itu masih bersekolah tingkat SD. 

Sambil berguyon, dia mengaku terlambat menikah sehingga di usia senja tersebut masih memiliki anak-anak berusia kecil. Namun, semangatnya untuk bertanggung jawab menghidupi keluarga membuatnya terus bekerja. 

Halaman:

Editor: Rahman Sugidiyanto


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah