Menanti Peran Pemuka Agama Lebih Jauh untuk Percepat Vaksinasi

- 31 Juli 2021, 22:44 WIB
Peran pemuka agama sangat diperlukan untuk mendukung percepatan vaksinasi di Indonesia.
Peran pemuka agama sangat diperlukan untuk mendukung percepatan vaksinasi di Indonesia. /Foto: Ist.

Pedoman Tangerang - Pemerintah masih menantikan dukungan pemuka agama lebih luas lagi dalam rangka penanggulangan Covid-19, salah satunya adalah soal vaksinasi.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan dukungan para pemuka agama dapat meningkatkan kesediaan masyarakat untuk divaksin.

"Kita perlu dukungan dan perantara alim ulama, pengasuh pondok pesantren, pimpinan agama untuk mendukung peningkatan implementasi kesehatan dan percepatan vaksinasi pada masyarakat," kata Mahfud dalam Silaturrahim Virtual bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, BNPB, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan Alim Ulama, Pengasuh Ponpes, Pimpinan Ormas Lintas Agama, dan Forkopimda se-Jawa Tengah, Sabtu, 31 Juli 2021.

Secara khusus, Mahfud mengajak masyarakat Jawa Tengah agar bergotong royong meningkatkan disiplin protokol kesehatan. Hanya dengan cara kolektif upaya menanggulangi wabah dapat berjalan dengan efektif.

Baca Juga: Terkesan dengan Ceramah Ustaz Abdul Somad, Selebriti Malaysia Sumbang 7,2 Juta untuk Bangunan Masjid

"Tidak bisa juga ormas-ormas keagamaan dan berbagai kekuatan masyarakat dibiarkan bekerja sendiri, mari kolaborasiinya diperkuat," kata Mahfud.

Mahfud mengatakan banyak masyarakat yang masih terpengaruh informasi bohong sehingga banyak di antara mereka yang enggan mematuhi protokol kesehatan. Oleh sebab itu, perlu pendekatan pendekatan budaya dan personal.

"Poinnya kita akan bekerja sama, saya akan mem-'follow up' semua masukan, terkait dengan hoaks media sosial. Mari kita bekerja sama," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjelaskan beberapa hari ini trennya menurun.

Baca Juga: Seberapa Penting Tokoh Agama dalam Penanggulangan Pandemi? Simak Kata Mahfud MD

Namun, ia menegaskan COVID-19 belum selesai dan masih membahayakan. Dia pun mengajak masyarakat Jateng tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Kabar terakhir dari Jateng, hasil pemeriksaan hampir semua yang dites varian-nya adalah delta. Artinya semua punya potensi terpapar. Mulai kita temui juga tanpa gejala. Di statistik Yang meninggal siapa kok Jateng banyak sekali? yang pertama sudah sepuh, kedua yang punya komorbid, yang ketiga yang belum divaksin, keempat yang terlambat melapor," papar Ganjar.

Ganjar menambahkan, terkait pandemi COVID-19 di Jawa Tengah setidaknya masyarakat dapat dikategorikan dalam tiga kelompok.

"Kita mendeteksi ada tiga kelompok, pertama yang sangat percaya COVID-19, saking percayanya sampai paranoid semua jamu diminum, sampai mules-mules semua diminum," ujarnya.

Baca Juga: Rajin Sholat Tapi Masih Suka Nonton Film Porno Apakah Diterima, Ustadz Abdul Somad Jawab Begini

Yang kedua yang paling bagus adalah yang rasional, mereka mengerti 5M, 5M sekarang diringkas jadi 1M: manut. Manut (nurut) saja.

"Ketiga ini kelompok yang tidak percaya, mengatakan ini konspirasi bahkan disampaikan pada publik," ucap Ganjar.

Dalam Kesempatan yang sama, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan, setiap peristiwa ada hikmahnya, termasuk cobaan pandemi COVID-19 yang sedang menimpa seluruh umat manusia.

"Pandemi ini memang cobaan, tapi di saat yang sama pandemi ini juga mengajarkan kita untuk peduli sesama dan memperkuat solidaritas sosial," kata Menag.

Baca Juga: Apa Status Anak Hamil di Luar Nikah, Ustadz Abdul Somad Beri Penjelasan

Dia menambahkan, menghadapi pandemi tidak bisa diselesaikan "head to head", tetapi semua elemen masyarakat harus bersatu, khususnya pemerintah, masyarakat dan tokoh agama.

"Kita tahu banyak yang terpapar itu teman, sahabat, guru kita, orang yang kita cintai. Tentu kita tidak bisa membiarkan atau secara sembunyi egois melawan pandemi ini. kita harus bersama-sama baik itu masyarakat, tokoh agama, maupun pemerintah. Tidak bisa kita selesaikan 'head to head' satu lawan satu, harus kita keroyok bersama," katanya.***

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x