KM Yunice Tenggelam, Legislator: Pemerintah Masih Abaikan Keselamatan Pelayaran

- 30 Juni 2021, 08:28 WIB
Ilustrasi: Anggota Komisi Transportasi DPR RI Sigit Sosiantomo dan tangkaoan layar video tenggelamnya KM Yunice di perairan Gilimanuk Bali.
Ilustrasi: Anggota Komisi Transportasi DPR RI Sigit Sosiantomo dan tangkaoan layar video tenggelamnya KM Yunice di perairan Gilimanuk Bali. /Foto: Diolah Pedoman Tangerang.

Pedoman Tangerang – Anggota Komisi Transportasi (Komisi V) DPR RI Sigit Sosiantomo prihatin dengan musibah tenggelamnya KM Yunice di perairan Selatan Bali, Selasa, 29 Juni 2021 malam.

Peristiwa itu menurut dia menunjukkan abainya pemerintah terhadap keselamatan pelayaran sehingga insiden kapal kerap terjadi di Indonesia.

"Insiden tenggelamnya KMP Yunice semalam tentu membuat kita prihatin. Saya turut berduka atas meninggalnya beberapa penumpang. Operasi SAR harus dimaksimalkan untuk mencari korban yang masih hilang," kata Sigit kepada Pedoman Tangerang, Rabu, 30 Juni 2021.

KMP Yunice yang membawa 41 penumpang dan 15 kru kemarin diduga mengalami black out sehingga tenggelam dan terseret arus di perairan Gilimanuk, Bali. Sigit menyebut kondisi kapal yang mendadak mati mesin tersebut membuktikan pemerintah masih mengabaikan keselamatan pelayaran.

Baca Juga: Lagi! Kapal Penumpang Yunice Tenggelam di Perairan Gilimanuk Bali

"Setiap kapal yang akan berlayar harus memenuhi standar keamanan dan keselamatan sebelum dinyatakan layak berlayar. Apakah pengawasan ini sudah dilakukan dengan baik oleh regulator? Kondisi kapal yang diduga mendadak black out setidaknya menunjukkan bahwa ada masalah ketidaklaikan," ujar Sigit.

Kelemahan pemerintah dalam pengawasan dan pengendalian keselamatan pelayaran, kata Sigit, juga terbukti dari laporan Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) yang memberikan rekomendasi terbanyak untuk masalah pengawasan dan pengendalian (wasdal).

"Di tahun 2020, KNKT melaporkan sudah memberikan 698 rekomendasi terkait kecelakaan kapal dan 502 atau 72% dari rekomendasi yang diberikan adalah terkait dengan pengawasan dan pengendalian oleh pemerintah. Ini artinya pemerintah masih abaikan soal keselamatan pelayaran," kata Sigit.

Baca Juga: Kapal Motor Angkut 21 Penumpang Tenggelam di Jambi, 18 Selamat, 8 Orang Hilang

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah