Network
Pedoman Tangerang – Dukungan untuk Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sebutan "The King of Lip Service" terus berdatangan.
Pemuda dari kalangan Muhammadiyah angkat suara mengenai polemik tersebut. Ketua Bidang Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta, Ristan Alfino Addakhil, mengatakan kritikan dari kalangan terdidik adalah hal yang lumrah bagi seorang presiden.
Sebab, setiap insan yg terdidik harus mampu menjadi pencerah di manapun mereka berada, termasuk dalam menjawab segala isu, polemik, dan keresahan masyarakat.
"Insan-insan yang terdidik itu adalah urat nadi masyarakat. Untuk itulah keberanian BEM UI mengeluarkan statemen tentang presiden Jokowi: the king of lip service patut diacungi jempol. Teman-teman ini coba mengkritik sekaligus mengbarkan bahwa negara kita tidak baik-baik saja. Ini adalah konsekuensi logis dari pendidikan tadi yaitu keberanian mengeluarkan pendapat,” kata Ristan dalam keterangannya, Selasa, 26 Juni 2021.
Ristan menjelaskan, dalam situasi demokrasi sekarang, kebebasan pendapat adalah hal yang lumrah saja. Sehingga, akan amat tidak baik kalau kebebasan berpendapat ini di bungkam.
"Apalagi sampai pihak rektorat UI memanggil teman-teman aktifis dari BEM UI ini,” ujarnya.
Ia menyoroti komentar Menko PMK Muhadjir Effendi yang menyatakan kalau pernyataan BEM UI itu tidak mencerminkan insan akademisi.
Baca Juga: Bela Aksi BEM UI, Azyumardi Azra: Kritik Mereka adalah Kekuatan Moral
