DPR Sebut Proses Vaksinasi Jangan Dimanfaatkan Jadi Celah Bisnis

- 26 Mei 2021, 17:54 WIB
Lamhot Sinaga
Lamhot Sinaga /DPR RI

Pedoman Tangerang - Anggota Komisi VI DPR RI Lamhot Sinaga mengatakan kalau proses vaksinasi perlu diperhatikan secara terukur dan perhatikan semua aspek secara teknis.

Lamhot paling menyoroti soal distribusi vaksin yang terdapat gap besar antara jumlah orang yang sudah divaksin dan yang belum divaksin.

Hal tersebut, dikatakan Lamhot ketika Komisi VI DPR RI melakukan Rapa Dengar Pendapat bersama PT. Biofarma, PT. Kimiafarma, dan PT. Indofarma.

Baca Juga: Acungkan Samurai ke Kurir Paket COD, Pria Ciputat Diamankan Polisi

"Soal distribusi vaksin, sampai saat ini kita sudah memiliki vaksin 73 juta vaksin dan yang baru tervaksin 25 juta, jadi ada sekitar hampir 50 juta yang belum tervaksin. Inikan sangat besar jumlahnya, Apakah ini ada masalah disini misal distribusinya ada kendala hingga gapnya besar," kata Lamhot, Selasa (25/05/2021).

Lamhot juga menyebutkan bila aspek yang melakukan monitor terhadap distribusi vaksin juga perlu diperhatikan secara bersama supaya lebih aman.

Pasalnya, tutur Lamhot akan sangat berbahaya jika dalam melakukan proses vaksinasi ada kepentingan tertentu yang dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Kembali Oknum Polisi Kedapatan Sedang Asyik Konsumsi Sabu hingga Teler Tak Sadarkan Diri

"Apakah ada sistem yang melakukan monitor untuk distribusi ini jangan sampai dari provinsi ke kabupaten ada yang memanfaatkan untuk celah bisnis tertentu dan ini bahaya," tuturnya.

"Untuk menjamin vaksin ini sampai ke masyarakat dengan tepat apakah ada sistem layanan yang lakukan monitoring ini untuk hindari vaksin palsu," sambungnya.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x