Wisata Prapat Diterjang Banjir, DPR Minta KLHK Berantas Illegal Logging

- 14 Mei 2021, 12:42 WIB
Politikus PDI Perjuangan, Junimart Girsang.
Politikus PDI Perjuangan, Junimart Girsang. /Instagram/@junimart_girsang/

Pedoman Tangerang - Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara III, Junimart Girsang, mendesak Menteri Linkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya Bakar menumpas aksi penebangan hutan (Illegal Logging) menyusul terjadinya banjirb bandang di Kota Wisata Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Politikus PDI Perjuangan ini juga meminta Kementerian LHK melakukan evaluasi atas izin pinjam pakai hutan kepada para pengusaha di kawasan tersebut.

"Menteri LHK harus segera turun ke lapangan melakukan penumpasan aksi illegal logging yang terjadi di sana, serta melakukan evaluasi terhadap semua izin pinjam pakai hutan kepada para pengusaha, jika tidak maka bencana yang sama dapat terjadi di berbagai daerah lainnya," ujar Junimart dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 14 Mei 2021.

Baca Juga: Wisata Prapat Diterjang Banjir, DPR Minta KLHK Berantas Illegal Loging

Junimart mengungkapkan, saat ini banyak para pelaku illegal logging di Sumatera Utara yang bebas melancarkan aksinya. Menurutnya, perbuatan ini terkesan setengah dilegalkan.

Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin bencana yang sama akan terjadi di sejumlah daerah lainnya di Sumatera Utara.

"Sumut salah satu provinsi yang pelaku illegal logingnya bebas beraktifitas setengah dilegalkan. Saya khawatir bencana yang sama akan melanda Kabupaten dan Kecamatan lainnya pun akan menyusul. Karena penggundulan-penggundulan hutan terus dilakukan secara sistemik terstruktur," ungkapnya.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Wilayah Nias Barat, Ini Tips Untuk Hadapi Gempa

Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini juga khawatir terhadap kondisi Desa Sopokomil, Kecamatan Parongil yang saat ini terancam akan tenggelam akibat aktivitas penambangan PT. Dairi Prima Mineral (DPM).

"Di Kecamatan Parongil, Kabupaten Dairi, keberadaan PT Dairi Prima Mineral yang bergerak di bidang tambang bawah tanah diyakini akan menenggelamkan Desa Sopokomil dan kecamatan sekitarnya, karena perizinannya terbit dalam tanda petik dan amdalnya tidak ada," jelasnya.

Sebelumnya, hujan deras yang melanda kota Wisata Parapat, sejak siang hingga sore, Kamis 13 Mei 2021 mengakibatkan kota wisata Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, terendam banjir.

Baca Juga: Cegah Lonjakan Covid-19, Ketua DPD Imbau Masyarakat Batasi Aktivitas Selama Lebaran

Kejadian itu sempat membuat warga di lingkungan Anggarajim panik dan berhamburan keluar rumah. Mereka khawatir, air bercampur lumpur yang meluap dari sungai di antara tebing bukit Bangun Dolok tersebut volumenya semakin besar.

Junimart juga mendesak Bupati Kabupaten Simalungun dan Gubernur Sumatera Utara agar segera membenahi sumber utama longsor dan banjir bandang tersebut. Di samping itu, pemerintah daerah juga harus segera membantu melakukan rehabilitasi dan normalisasi kawasan wisata Parapat dan lingkungan masyarakat yang turut terdampak atas peristiwa bencana banjir bandang itu.

"Kepada Bupati Simalungun dan Gubernur Sumatera Utara harus sesegera mungkin membenahi sumber utama longsor dan banjir bandang ini, begitu juga terhadap lingkungan masyarakatnya. Supaya wisata Parapat tidak terlalu lama terganggu serta wisatawan nyaman untuk melakukan rekreasi," katanya.***

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x