Motor Listrik Subsidi Sepi Peminat, Ternyata Ini Alasannya

18 Desember 2023, 09:30 WIB
Motor Listrik Subsidi Sepi Peminat, Ternyata Ini Alasannya /pexels.com

Pedoman Tangerang – Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menjelaskan mengapa motor listrik subsidi masih kurang diminati.

Pemerintah menargetkan penyaluran subsidi motor listrik mencapai 200.000 unit pada tahun 2023, namun hingga saat ini baru tercapai 8.638 unit. Rachmat menyatakan bahwa faktor opsi merek menjadi salah satu penyebab terbatasnya minat dalam kondisi ini.

“Ada nggak barang yang menarik, yang baik, yang reliable dan lain sebagainya. Kalau kita cerita, motor mungkin banyak, ada 17 brand yang TKDN 40%. Namun memang belum ada dominan brand,” kata Rachmat dalam acara Forum Diskusi dan Konferensi Pers Post COP 28 di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Jumat 15 Desember 2023.

Rachmat berpendapat bahwa jika para pemain besar, yang mendominasi pasar Indonesia, aktif menjual kendaraan listrik (electric vehicle/EV), minat pasar akan meningkat.

Baca Juga: Wakili Prabowo, Marzuki Alie dan JSI Ajak Umat Jaga Persatuan

“Biasanya saya beli motornya yang brand x, y, atau z. Ini (merek motor listrik) di luar itu. Nah ini juga akan kita lihat, either kita boost beberapa atau, tentu ini bukan tugas pemerintah ya, tapi mungkin nanti perlu branding dulu nih untuk motor-motornya. Hopefully ada old players yang akan ikut masuk dan bisa menggairahkan,” ujarnya.

Selain itu, program pemberian insentif sendiri baru diluncurkan pada 19 September 2023 lalu sehingga jaraknya cukup mepet hingga akhir tahun untuk merealisasikannya mencapai target.

Meski demikian, ia optimistis pada tahun depan target pemerintah bisa tercapai. Hal ini didukung dengan akan masuknya pemain-pemain baru di 2024. Apalagi dengan melihat angka penjualan motor listrik secara harian terbilang cukup baik. Harapannya, target 200.000 motor bisa teralisasi tahun depan.

Baca Juga: Gema Persatuan Umat di Acara Doa Syukur & Zikir Akhir Tahun JSI Babel

“Ke depan kita juga tentunya selain menambah juga, mulai dari awal tahun kita player-player ini mulai lebih banyak lagi. Misalnya yang Indonesia ada, juga Honda juga udah keluarin, dan lain-lain juga udah mulai produk-produk, semakin produknya luas,” ujarnya, ditemui selepas acara.

“Masalahnya 200.000 itu kan, kita lihat rata-rata hariannya, karena mungkin saat ini sekitar 180-an per hari dan dari yang sangat kecil menjadi naik. Harapannya sih tahun depan bisa tercapai,” sambungnya.

Selain itu, ia juga turut menyoroti tentang ketersediaan tempat pengisian daya kendaraan listrik. Menurutnya, hal ini juga menjadi PR besar pemerintah mengingat sebarannya masih minim.

Baca Juga: Profil dan Biodata Syarifah Fadhlun Yahya, Istri Eks Ketua FPI Habib Rizieq Shihab yang Kini Meninggal Dunia

“Mungkin PR dari kami yang perlu kita lihat juga adalah mengenai baterai swap atau charging station-nya itu kita akan coba review lah. Bagaimana caranya bisa lebih banyak lagi swap station dan juga charging station,” pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, berdasarkan data SISAPIRa per 15 Desember 2023, per pukul 12.23 WIB dari 200.000 kuota insentif pembelian motor baru 8.683 motor listrik yang tersalurkan alias terbeli. Sementara itu, ada sebanyak 6.182 dalam proses pendaftaran pembelian dan 3.034 pembeli dalam proses verifikasi,

Peraturan Kementerian Perindustrian No. 21/2023 menetapkan target penjualan 200.000 unit motor listrik subsidi pada tahun ini dan 600.000 unit pada 2024. Namun, Kementerian Perindustrian menurunkan kuotanya untuk tahun depan menjadi 50.000 unit.

Demikian ulasan tentang motor listrik subsidi yang sepi peminat.***

Editor: Abdul Majid

Tags

Terkini

Terpopuler