Indonesia Masuk Masa Pancaroba, Berikut Tanda-tandanya Menurut BMKG

31 Oktober 2023, 10:00 WIB
Indonesia Masuk Masa Pancaroba, Berikut Tanda-tandanya Menurut BMKG /

Pedoman Tangerang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa Indonesia telah memasuki masa pancaroba. 

Pencaroba merupakan periode peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, sambil memberikan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem.

“Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Live Webinar ‘Kapan Musim Hujan akan Datang?”’ yang digelar Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (28/10), dikutip dari siaran persnya.

Khusus untuk kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), BMKG mengonfirmasi bahwa saat ini wilayah tersebut telah mencapai fase akhir pancaroba.

Baca Juga: Update Terkini Tentang Kondisi Luhut di Singapura dan Rencana Kepulangannya ke Indonesia

“Masih belum masuk musim hujan, namun sudah indikasi mengarah akhir Pancaroba,” ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangannya, Rabu 25 Oktober 2023.

Selama masa pancaroba, arah angin bertiup sangat bervariabel, yang dapat mengakibatkan perubahan cuaca yang cepat dari panas menjadi hujan atau sebaliknya.

Namun, Dwikorita menyebut secara umum biasanya kondisi cuaca di pagi hari cerah, siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.

Dwikorita mengungkap itu ditandai oleh pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) yang biasanya muncul di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas.

Baca Juga: ASN Akan Dapat Insentif 3 Bulan dan Bonus Tahunan

Menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.

“Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal didaerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati,” tutur Dwikorita.

BMKG memprediksi awal musim hujan 2023/2024 umumnya akan terjadi pada bulan Oktober – Desember 2023 yaitu sebanyak 477 Zona Musim (ZOM) atau 68,2 persen wilayah.

Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Januari-Februari 2024, mencakup 385 ZOM (55,1 persen wilayah).

Terutama, wilayah yang mengalami Sifat Musim Hujan Atas Normal (lebih basah dari biasanya) diprediksi menghadapi peningkatan risiko banjir dan tanah longsor.

“Pemerintah daerah dan sektor terkait juga diharapkan dapat menjadikan informasi Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action), dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologis,” pungkasnya.

Demikian ulasan tentang BMKG yang memberikan tanda-tanda Pancaroba di Indonesia.***

Editor: Abdul Majid

Tags

Terkini

Terpopuler