BMKG Ungkap 20 Wilayah dengan Suhu Maksimum Harian Tertinggi di Indonesia

6 Oktober 2023, 08:00 WIB
BMKG Ungkap 20 Wilayah dengan Suhu Maksimum Harian Tertinggi di Indonesia /Pixabay/GerdAltmann/

Pedoman Tangerang – Akibat fenomena El Nino, beberapa hari terakhir ini, suhu terasa lebih panas dari biasanya.

Bahkan Hal tersebut berdampak pada beberapa wilayah di Tangerang sampai alami kekeringan dan krisis air bersih.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mendata 20 wilayah terpanas di Indonesia melalui laporan “Suhu Maksimum Harian di Indonesia” pada 4 dan 5 Oktober 2023 Pukul 07.00 WIB.

Pada data tersebut, wilayah dengan suhu terpanas tercatat di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Jawa Barat dengan angka 37,4 derajat Celcius.

Disusul Stasiun Klimatologi Jawa Tengah dengan suhu 37,2 derajat.

Baca Juga: Pendaftaran Masih Dibuka! Intip Besaran Gaji 4 instansi CPNS dan PPPK 2023

Angka ini lebih tinggi dari pengamatan sebelumnya pada 3 dan 4 Oktober 2023, dimana tertinggi di suhu 36,7 derajat Celcius.

Kemudian dari 20 wilayah itu, Stasiun Meteorologi Budiarto di Curug, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten berada di urutan terakhir, namun tetap dengan angka yang tinggi yakni 35,4 derajat Celcius.

Menurut BMKG, tingginya suhu udara disebabkan karena penyinaran matahari ke Bumi secara maksimal.

Secara umum, fenomena suhu panas terik tersebut terjadi karena dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer sebagai berikut;

Saat ini kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara (termasuk Jabodetabek) didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari.

Baca Juga: Musim Hujan di Jawa Timur Kapan? Ini Prakiraan BMKG Tahun 2023

Kondisi ini tentunya menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer, sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik.

Seperti diketahui, bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau dan sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November ini, sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.

Di akhir September ini, posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator, yang berarti bahwa sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator termasuk wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara mendapatkan pengaruh dampak penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya, dimana pemanasan sinar matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan pada siang hari.

Namun demikian, fenomena astronomis ini tidak berdiri sendiri dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan bumi.

Faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar juga terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah Indonesia.

Demikian ulasan tentang wilayah Indonesia yang mengalami cuaca panas.***

Editor: Abdul Majid

Tags

Terkini

Terpopuler