Astaghfirullah! Begini Sadisnya Perlakuan Brigjen Hendra Kurniawan ke Keluarga Brigadir J: Menyekap Sampai...

24 September 2022, 18:30 WIB
Astaghfirullah! Begini Sadisnya Perlakuan Brigjen Hendra Kurniawan ke Keluarga Brigadir J: Menyekap Sampai Memaksa /Tangkapan layar Ayojakarta.com/

Pedoman Tangerang – Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, mengomentari aksi Brigjen Hendra Kurniawan yang mendatangi keluarga Brigadir J di Jambi pada Senin 11 Juli 2022,atau tiga hari setelah kematian polisi bernama lengkap Nopryansah Yosua Hutabarat itu.

Hendra sendiri belakangan ini sempat menarik perhatian karena diduga menggunakan jet pribadi saat terbang ke Jambi untuk menemui keluarga Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo.

Indonesia Police Watch (IPW) bahkan menyebut kalau jet pribadi yang dipakai oleh Hendra berkaitan dengan konsorsium judi 303 yang juga diduga terdapat peran Ferdy Sambo di dalamnya.

Baca Juga: Perselingkuhan Kuat Maruf dan Putri Chandrawathi Semakin Kuat, Pantas Betah Segini Gajinya...

Achmad mengungkap bahwa mantan Brigjen Polisi itu menggunakan jet pribadi tersebut bersama dengan Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifaizal Samual Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu, dan Briptu Mika.

Ia juga mengatakan bahwa pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, membenarkan adanya kunjungan Hendra dan yang lainnya itu.

“Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, membenarkan kunjungan Hendra tersebut,” kata Achmad melalui keterangan tertulisnya pada Jumat 23 September 2022.

Ia melanjutkan, “Dia menyatakan bahwa jenderal bintang satu itu membawa sejumlah personil polisi untuk mendatangi keluarga Samuel Hutabarat, ayah Yosua, di Sungai Bahar, Muaro Jambi, Jambi.”

Baca Juga: Kuat Maruf Berkata Jujur, Ferdy Sambo Ketar-ketir, Hingga Adegan Putri Chandrawathi Dibongkar Bripka RR

Saat mendatangi Jambi, Hendra bahkan disebut telah menyekap keluarga Brigadir J, menyita ponsel, dan tidak memperbolehkan mereka mengambil gambar apa pun dari pertemuan tersebut.

Achmad menyampaikan, “Kamaruddin juga menyatakan Hendra menyekap keluarga tersebut dan menyita seluruh telepon seluler mereka. Pihak keluarga Yosua tak diperbolehkan mendokumentasikan pertemuan itu.”

Tak hanya itu, Hendra bahkan dikatakan telah memaksa keluarga Brigadir J untuk tidak membuka peti jenazah, mempertanyakan penyebab kematiannya, serta melarang memakamkan almarhum secara kedinasan.

Menurut Achmad, tindakan Ferdy Sambo dan kelompoknya itu sudah menghancurkan marwah institusi kepolisian, padahal mereka adalah lembaga penegak hukum.

Ia menuturkan, “Melihat tindakan yang telah dilakukan oleh Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan ini benar-benar telah menghancurkan Marwah institusi kepolisian sebagai lembaga penegak hukum.”

“Kasus ini benar benar telah membuka tabir di Kepolisian tentang perkawinan antara aparat keamanan dengan pengusaha pengusaha hitam, bandar bandar judi yang telah merusak masyarakat Indonesia,” tambah Achmad.

Oleh karena itu, ia meminta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, untuk kembali bersuara seperti awal kasus ini mulai mencuat.

“Jangan sampai kasus ini di intervensi tangan tangan invisible hand kekuasaan dan oligarki ataupun mafia mafia judi,” jelas Achmad.***

Editor: Bustamil Arifin

Tags

Terkini

Terpopuler