Usai membaca kontrak politik tersebut, Anies langsung menandatangani perjanjian. Di hadapan warga, dia berjanji bakal melaksanakan kontrak itu jika berhasil menang Pilgub DKI Jakarta pada 15 Februari 2017.
"Insya Allah, bila tanggal 15 Februari itu terpilih, kami akan laksanakan itu. Insya Allah kita menang 15 Februari," kata Anies kala itu.
Sementara itu, Ahok mengatakan bahwa permasalahan di Tanah Merah bukan perkara mudah untuk diselesaikan. Mengingat, tanah itu milik Pertamina sehingga tak bisa serta-merta berpindah begitu saja ke tangan warga.
"Biasanya, calon ini kan saya bilang dia enggak kuasai data. Saya bilang Pak Anies, tim suksesnya minta saja data sama kita. Kita kan open data," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta 2016 silam.
Ahok pun mengingatkan, jangan sampai data yang diterima Anies keliru. Sebab menurutnya, hal tersebut bakal membuat janji politik yang sudah dijanjikan sulit untuk dilaksanakan.
"Jangan sampai, karena datanya dibohongi dari timses, atau bukan dibohongi lah, karena datanya tidak benar akhirnya menyampaikan sesuatu, melakukan yang merugikan dan mempermalukan sendiri akhirnya," tegas Ahok.***