Depo BBM Plumpang Jakarta Utara Beroperasi Sejak Tahun 1974, Terbakar Dua Kali

5 Maret 2023, 14:00 WIB
Depo BBM Plumpang Jakarta Utara Beroperasi Sejak Tahun 1974, Terbakar Dua Kali. /Capture Video dari Grup wa Galamedianews/

Pedoman Tangerang - Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terletak di Plumpang, Jakarta Utara terbakar hebat pada Jumat 3 Maret 2023 malam.

Berdasarkan data yang dihimpun pada Sabtu 4 Maret 2023, sebanyak 17 warga tewas dalam peristiwa kebakaran tersebut. Sementara 133 orang lainnya mengalami luka bakar dengan berbagai tingkat keparahan.

PT. Pertamina sendiri, sebagai pihak yang bertanggungjawab atas insiden tersebut telah menyiapkan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta sebagai tempat rujukan bagi para korban.

Baca Juga: Catat, Tanggal Hari Raya Idul Fitri 2023, Ada Libur Panjang Lain Selama Bulan April, Mei dan Juni

Baca Juga: Hasto PDIP Ragukan Kelanjutan Program IKN Jika di Tangan Anies

"RSPP telah siap menangani pasien luka bakar dan akan memberikan penanganan terbaik kepada korban," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fajar Djoko Santoso, Sabtu 4 Maret 2023.

Depo BBM Plumpang memang menjadi depo strategis yang dimiliki Pertamina. Seperti dilansir dari laman resmi Pertamina, Depo BBM Plumpang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan harian nasional atau 25 persen dari total kebutuhan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina.

Terminal BBM Plumpang mulai beroperasi sejak 1974 dengan kapasitas tangki timbun sebesar 291.899 kiloliter.

Depo ini mendistribusikan varian bahan bakar berupa Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Turbo dengan thruput BBM rata-rata sebesar 16.540 kiloliter per hari dengan tujuan utama meliputi Jabodetabek.

Distribusi BBM pada Depo ini dilakukan melalui Terminal Automation System (TAS) dengan New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.

Insiden kebakaran yang terjadi pada Jumat 3 Maret 2023 kemarin malam, merupakan peristiwa kedua yang dialami oleh Depo BBM Plumpang Jakarta.

Peristiwa kebakaran pertama terjadi pada 18 Januari 2009 lalu. Hasil penyelidikan kepolisian pada saat itu, kebakaran terjadi akibat kelalaian manusia.

Pada saat itu, api muncul dari percikan pada gesekan alat pengambil sampel BBM dan slot ukur.

Sama seperti halnya peristiwa kemarin. Kebakaran pada tahun 2009 juga terjadi pada malam hari, tepatnya pukul 21.20 WIB. Api baru bisa dipadamkan pada keesokan harinya sekitar pukul 06.15 WIB.

Pada saat itu, Pertamina mengatakan bahwa kerugian yang dialami mencapai Rp17 miliar dengan korban satu orang, yakni petugas keamanan di fasilitas tersebut.***

Editor: Bustamil Arifin

Tags

Terkini

Terpopuler