Network
Pedoman Tangerang – Serangan teroris di jembatan Kerch yang menghubungkan Crimea dengan Rusia telah menyebabkan konsekuensi yang merugikan bagi lalu lintas dan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.
Dengan Moskow menyalahkan Ukraina atas insiden ini, kemacetan lalu lintas parah terjadi di jalur jalan terakhir yang tersisa dari Crimea. Jalur untuk kereta api juga dihentikan sementara. Akibatnya, perjalanan bagi para penduduk setempat dan wisatawan menjadi terganggu.
Jembatan Kerch memiliki peran penting dalam pasokan logistik bagi pasukan Rusia yang menduduki wilayah selatan Ukraina. Serangan terhadap jembatan ini telah menimbulkan kekhawatiran akan keamanan dan stabilitas wilayah tersebut.
Baca Juga: Geger! 337 Juta Data Dukcapil Warga Indonesia Diduga Bocor
Selain itu, akibat serangan ini, penerbangan komersial antara Rusia dan Crimea telah ditangguhkan sejak invasi Rusia pada tahun 2014. Hal ini berdampak besar pada industri pariwisata di wilayah tersebut, yang sejak itu menjadi tujuan liburan favorit bagi wisatawan Rusia.
Dalam upaya untuk mengatasi situasi ini, pejabat Rusia mengarahkan para wisatawan yang terjebak di Crimea untuk pulang melalui wilayah selatan Ukraina yang diduduki oleh Rusia.
Baca Juga: NCT Dream Comeback dengan Album ke 3
Seperti dikutip Pedoman Tangerang dari Reuters, pada Selasa 18 Juli 2023, Jembatan Crimea sepanjang 19 km melintasi Selat Kerch adalah satu-satunya hubungan langsung antara jaringan transportasi Rusia dan Semenanjung Crimea, yang diambil alih (aneksasi) oleh Moskow dari Ukraina pada tahun 2014.
Jembatan ini memiliki jalur khusus untuk mobil dan rel kereta yang terpisah, keduanya didukung oleh tiang beton. Di tengah jembatan, ada bagian yang lebih lebar yang didukung oleh lengkungan baja, tempat kapal-kapal dapat melewati antara Laut Hitam dan Laut Azov yang lebih kecil.
