PPB Kritik Indonesia Tak Membantu Mengurangi Emisi Karbon Sejak 2015

- 21 September 2021, 19:45 WIB
Perserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa Bangsa /Clker-Free-Vector-Images/Pixabay

Dalam analisis lain, World Resources Institute and Climate Analytics menyoroti bagaimana China, India, Arab Saudi, dan Turki belum menyerahkan rencana terbaru mereka. Negara-negara ini bertanggung jawab atas 33 persen gas rumah kaca global. Adapun Australia dan Indonesia memiliki target pengurangan karbon yang sama seperti yang mereka lakukan pada tahun 2015.

Padahal Perjanjian Paris terikat pada mekanisme ratchet, yang berarti target yang ditetapkan pada awal perjanjian adalah basis terendah dalam mengejar target pengurangan emisi. Studi yang sama juga menemukan bahwa emisi Brasil, Meksiko, dan Rusia malah akan meningkat dan tidak menyusut.

Sementara negara-negara termiskin, yang paling rentan terhadap kenaikan permukaan laut, suhu udara, dan kekeringan ekstrim, memprioritaskan penurunan cepat dalam emisi karbon.

Studi yang sama juga menemukan bahwa emisi Brasil, Meksiko, dan Rusia malah akan meningkat dan tidak menyusut.

Sementara negara-negara termiskin, yang paling rentan terhadap kenaikan permukaan laut, suhu udara, dan kekeringan ekstrim, memprioritaskan penurunan cepat dalam emisi karbon.
"Negara-negara G20 harus memimpin dalam mengurangi emisi dengan cepat untuk mengurangi dampak perubahan iklim," kata Sonam P Wangdi, ketua Kelompok Negara-negara Paling Tidak Berkembang (LDCs).

"Mereka adalah negara-negara dengan kapasitas dan tanggung jawab terbesar. Mereka tidak bisa lagi melangkah dan memperlakukan krisis ini seperti krisis lainnya," ujarnya.

Ada harapan bahwa China dapat merevisi rencana iklimnya menjelang konferensi COP 26 di Glasgow.

Sebagai penghasil emisi terbesar di dunia, China sebelumnya menyatakan bahwa mereka akan mencapai puncak emisi pada tahun 2030 dan mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.

Pengumuman target yang lebih ambisius akan memberikan dorongan yang signifikan bagi pembicaraan persoalan iklim ini. Meski begitu, tidak ada petunjuk tentang kapan atau bahkan apakah rencana itu dapat terjadi.***

Halaman:

Editor: Rahman Sugidiyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x