Kolaps, Ini Profil Silicon Valley Bank yang Bankrut dan buat Resah Banyak Startup

- 14 Maret 2023, 09:00 WIB
Sillicon Valley Bank
Sillicon Valley Bank /Muhammad Irfan Fadilah /

Pedoman Tangerang    Kabar buruk datang dari Ekonomi Mancanegara.

Dikabarkan Sillicon Valley Bank. Bank yang menjadi wadah untuk Para Startup tiba-tiba kolaps dan Bankrut. Silicon Valley Bank (SVB) telah Kolaps dan Bankrut.

Sillicon Valley Bank dinyatakan bangkrut. Hal ini menjadi kegagalan terbesar dalam perbankan dunia di Amerika Serikat (AS) yang kembali pecah setelah sekian lama, atau setelah bangkrutnya Bank Washington Mutul pada tahun 2008.

Baca Juga: Jadwal Acara World Tour Born BLACKPINK Di Jakarta 11-12 Maret

Dipost melalui Pedoman Tangerang, 14 Maret 2023. SVB mengalami masalah klasik yaitu Bank Run, atau penarikan dana besar-besaran oleh masyarakat. Namun ada versi yang lebih panjang dan rumit yang menyebabkan bankrut SVB.

Bankrutnya SVB bermula saat Federal Reserve (The Fed) mulai menaikkan suku bunga setahun lalu untuk menjinakkan inflasi. The Fed bergerak agresif, menyebabkan kenaikan biaya pinjaman, hingga pengambilan momentum saham teknologi yang selama ini menguntungkan SVB.

Baca Juga: Sadis! Model Cantik Hong Kong Abby Choi Tewas Dimutilasi dan Dijadikan Sup

Tapi SVB bukan satu-satunya perusahaan yang mengalami hal seperti itu. Menurut laporan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), pada akhir tahun 2022 perbankan di AS mengalami rata-rata kerugian sebesar U$ 620 miliar atau sekitar Rp 9.517 triliun (Kurs Rp 15.300).

 Baca Juga: Tur Dunia BLACKPINK di Indonesia, Inilah Tips dan Barang yang Harus Kamu Bawa

Sedikit informasi, FDIC adalah pihak yang ditunjuk untuk mengambil alih SVB sebelum SVB dinyatakan bangkrut. FDIC bertindak sebagai penerima yang biasanya akan melikuidasi aset bank untuk membayar kembali pelanggannya, termasuk deposan dan kreditur.

 

SVB didirikan tahun 1983. SVB menyasar pembiayaan untuk perusahaan perintis alias perusahaan baru alias startup.

Bank Sillicon Valley ini menyediakan jasa pembiayaan untuk hampir setengah dari perusahaan teknologi dan perusahaan kesehatan di seluruh dunia.

perbankan di AS mengalami kerugian rata-rata sebesar U$ 620 miliar atau sekitar Rp 9.517 triliun (kurs Rp 15.300).

Meskipun tidak terlalu dikenal, SVB termasuk di antara 20 bank kelas komersial kakap AS. FDIC mencatat total asetnya mencapai US$ 209 miliar atau sekitar Rp 3.221 triliun pada akhir tahun lalu.

 

Bank ini dicetuskan oleh pengusaha Silicon Valley itu sendiri bernama Bob Medearis dan Bill Biggerstaff. CEO pertama SVB adalah Roger Smith yang membuka kantor pertamanya di North First Street di San Jose, California, AS.

 

Dikutip dari situs resmi perusahaan, Selasa 14 Maret 2023, perusahaan melakukan ekspansi perusahaan di AS dengan membuka 15 kantor baru sejak tahun 1996. Hingga kini, SVB sudah memiliki 29 kantor internasional yang tersebar di Amerika Serikat, India, Inggris, Israel, Kanada, Cina , Jerman, Hong Kong, Irlandia, Denmark, dan Swedia.

Pada awal berdirinya bank tersebut, aset perusahaan hanya sebesar US$18 juta atau setara dengan Rp 276 miliar di bawah kepemimpinan Smith (1983-1992), perusahaan melayani pasar yang diabaikan, di mana saat itu jasa keuangan dilarang menunjukkan aset dan laba demi dianggap layak mengajukan kredit.

Pada tahun 2011, Greg Becker mengambil alih perusahaan. Di bawah kepemimpinannya, SVB mempunyai 4 sektor bisnis utama yakni sektor inovasi, yakni pemasaran komersial maupun modal ventura.

Pada tahun 2011, Greg Becker mengambil alih perusahaan. Di bawah

Kepemimpinannya, SVB memiliki 4 sektor bisnis utama yakni sektor inovasi, yakni perbankan komersial global, modal ventura dan investasi kredit, perbankan swasta dan manajemen kekayaan, dan perbankan investasi.

Pada kuartal akhir tahun 2022, SVB melaporkan aset sebesar US$ 212 miliar setara dengan Rp 3.257 triliun. Dimana jumlah deposito di SVB mencapai sekitar US$175,4 miliar atau setara dengan Rp 2.712 triliun.

SVB juga melaporkan bentuk pinjaman sebesar US$ 74 miliar atau setara dengan Rp 1.137 triliun dan jumlah uang para nasabahnya mencapai US$342 miliar atau Rp 5.255 triliun. Kini, pemerintah AS memutuskan untuk melakukan bail out SVB.

Dengan begitu, semua uang nasabah sekitar Rp 2.712 triliun yang dibawa akan dikembalikan dalam waktu dekat.

Itulah Informasi Seputar Mancanegara, tentang Sillicon Valley Bank.***

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x