Harga Beras Tinggi, Pengamat Kritisi Kegagalan Bulog Serap Beras Petani

- 9 Februari 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi beras Bulog.
Ilustrasi beras Bulog. /Foto: Antara.

"Misalnya saat kemarin Bulog ditanya oleh DPR, menurut data Kementan harusnya ada 100 ribu ton di Indramayu, tapi Bulog cuma mendapatkan 20 ton. Ini kenapa? Apakah berasnya sudah dibeli spekulan seluruhnya atau Bulog telat menyerap panen sehingga petani harus menjual ke bandar?" Katanya.

"Ini seharusnya yang menjadi pertanyaan dan evaluasi bagi Bulog karena rendahnya stok akibat sedikitnya penyerapan ini ujung-ujungnya jadi alasan bagi pemerintah untuk menambah impor, yang pada akhirnya menurunkan harga jual gabah di level petani dan semakin memberatkan petani. Ini membuat regenerasi petani kita semakin sulit dan membuat lahan pertanian kita semakin menyusut. Pada akhirnya Ini dapat melemahkan produksi dalam negeri dan melemahkan ketahanan pangan kita," tambah Andri 

Ketika ditanya mengenai kesimpangsiuran data produksi beras di Indonesia, Andri yakin bahwa stok beras di Indonesia sudah mencukupi.

Peneliti muda itu juga melihat bahwa Indonesia justru mengalami surplus beras pada akhir tahun kemarin dan diperkirakan mencapai 101% dari target yang ingin dicapai Pemerintah.

"Tahun kemarin, produktivitas padi kita itu mencapai 101,61 persen atau 55,44 juta ton dari target 54,56 juta ton. Dan seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, bahkan di pertengahan tahun petani mengalami kesulitan untuk menjual hasil taninya sampai-sampai harga gabah sempat anjlok di berbagai daerah. Jadi pertanyaannya ada di Bulog, kenapa stoknya bisa sampai sangat tipis di akhir tahun?" Pungkasnya.***

 

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x