Pidato RUU APBN, Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 di Kisaran 5 hingga 5,5 Persen

- 16 Agustus 2021, 12:27 WIB
Pidato RUU APBN, Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 di Kisaran 5 hingga 5,5 Persen
Pidato RUU APBN, Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 di Kisaran 5 hingga 5,5 Persen /Foto: YouTube Sekretariat Presiden.

Pedoman Tangerang - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 diprediksi mencapai 5,0 persen sampai 5,5 persen.

Asumsi indikator ekonomi makro di tahun tersebut berpijak pada kebijakan reformasi struktural serta memperhitungkan dinamika pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan pada kisaran 5,0 persen sampai 5,5 persen. Kita akan berusaha maksimal mencapai target pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5 persen," kata Jokowi saat menyampaikan RUU APBN 2022 dan Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin, 16 Agustus 2021.

Baca Juga: Sidang Tahunan, Jokowi: Pandemi Dorong Masyarakat Berubah dan Terobos Ketidakmungkinan

Namun, Jokowi mewanti-wanti kondisi pandemi yang masih sangat dinamis sehingga bisa saja prediksi pertumbuhan ekonomi tersebut meleset.

Jokowi pun mengaku untuk memitigasi hal tak terduga, pemerintah akan terus mendorong seluruh sumber daya, analisis ilmiah, dan pandangan ahli untuk terus mengendalikan pandemi.

Ia menekankan pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial akan terus dijaga serta terus dipercepat dan diperkuat.

Jokowi yakin tingkat pertumbuhan ekonomi sekarang menunjukkan proyeksi pemulihan yang cukup kuat, apalagi disertai pertumbuhan investasi dan ekspor sebagai dampak pelaksanaan reformasi struktural.

Baca Juga: Ketua DPD RI Sampaikan Dukungan untuk PPHN di Sidang Bersama

"Namun, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat ketidakpastian global dan domestik dapat menyumbang risiko bagi pertumbuhan ekonomi ke depan," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, inflasi ekonomi akan tetap terjaga pada tingkat 3 persen, menggambarkan kenaikan sisi permintaan, baik karena pemulihan ekonomi maupun perbaikan daya
beli masyarakat.

Selain itu, rupiah juga diperkirakan bergerak pada kisaran Rp 14.350 per dolar Amerika Serikat, dan suku bunga Surat Utang Negara 10 tahun diperkirakan sekitar 6,82 persen.

Baca Juga: Tampil Sederhana, Jokowi Mengaku Nyaman Pakai Baju Adat Baduy di Sidang Tahunan

"Mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia dan pengaruh dinamika global," ujarnya.

Jokowi menambahkan, harga minyak mentah Indonesia(ICP) diprediksi akan berkisar pada US$ 63 per barel. Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 703.000 barel dan 1.036.000 barel setara minyak per hari.***

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah