Perbankan Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Rupiah Kena Imbasnya

16 Maret 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi perbankan. Perbankan Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Rupiah Kena Imbasnya. /Pixabay /Cegoh

Pedoman Tangerang - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Kamis 16 Maret 2023.

Akibat situasi perbankan dunia yang collapse membuat sentimen pelaku pasar memburuk, dan menyulitkan rupiah menguat.

Begitu perdagangan dibuka hari ini, rupiah melemah sekitar 0,26%. Pantauan harga rupiah saat ini di angka Rp15.431/US$.

Kolapsnya bank-bank dunia seperti Silicon Valley Bank di Amerika Serikat membuat para pelaku pasar menjadi waspada.

Baca Juga: Profil dan Biodata Nani Wijaya, Artis Legend Multi Talenta yang Kini Telah Meninggal Dunia

Baca Juga: Profil dan Biodata Nani Wijaya, Artis Legend Multi Talenta yang Kini Telah Meninggal Dunia

Tingginya suku bunga bank sentral AS (The Fed) menjadi salah satu penyebab kolapsnya Silicon Valley Bank. Masalahnya kini tidak hanya di Amerika Serikat saja, hampir di semua negara menerapkan suku bunga tinggi. Apa yang terjadi dengan Silicon Valley Bank tentunya bisa juga terjadi di negara lain.

"Kita semuanya harus menyadari bahwa kegentingan global itu masih merupakan sebuah ancaman yang tidak ringan. Ketidakpastian global juga memunculkan risiko-risiko yang sulit diprediksi, yang sulit kita hitung," kata Jokowi dalam Pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri di Jakarta, Rabu 15 Maret 2023.

Baca Juga: Rektor Udayana Jadi Tersangka Korupsi Dana Sumbangan Mahasiswa Rp443 Miliar

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut bahwa kegentingan global saat ini masih menjadi ancaman yang serius dan bisa memberikan dampak domino dari tumbangnya beberapa bank-bank di dunia. Terlebih, kata dia, baru-baru Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat baru saja mengalami kebangkrutan.

"Ada kebangkrutan bank di Amerika, Silicon Valley Bank. Semuanya ngeri begitu ada satu bank yang bankrut. Dua hari, muncul lagi bank berikutnya yang kolaps, Signature Bank," tutur Jokowi pada pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri.

"Semua negara sekarang ini menunggu efek dominonya akan kemana, oleh sebab itu kita hati-hati," imbuhnya.

Selain itu, menilik kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) nanti akan menjadi pusat perhatian utama. Bagaimana hasil dari rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia bulan ini. Salah satunya adalah suku bunga acuan atau BI 7-Day (Reverse) Repo Rate.

Para pakar Ekonomi memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga di level 5,75%. Karena Bank Indonesia mempertimbangkan ekspektasi inflasi dan menilik beberapa hari belakangan.

Meski begitu, para pelaku pasar tentunya akan mencermati pernyataan BI khususnya terkait kondisi sektor perbankan dunia setelah kolapsnya Silicon Valley Bank.***

Editor: Bustamil Arifin

Tags

Terkini

Terpopuler